Desa Harjomulyo menuju ekonomi berkelanjutan melalui edukasi dan kolaborasi lintas sektor. Inilah semangat yang diusung oleh Kelompok 50 Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif (KKNK) dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat di tahun 2025. Dengan mengangkat tema “Desa H.E.B.A.T” — Harjomulyo Ekonomi Berkelanjutan melalui Agrikultur dan Ternak — kegiatan ini dirancang sebagai upaya konkret untuk memperkuat kapasitas desa melalui potensi lokal yang selama ini belum tergarap optimal.

Program ini tidak hanya menjadi wadah aktualisasi mahasiswa, tetapi juga menjadi jembatan kolaboratif antara akademisi dan masyarakat desa. Mahasiswa hadir tidak sebagai pengganti peran, melainkan sebagai mitra pembangunan, yang hadir untuk belajar sekaligus berbagi. Dalam kerangka inilah, keberadaan KKNK 50 berusaha menyatu dalam dinamika sosial dan struktur kelembagaan desa.

Kegiatan KKNK 50 Harjomulyo dilaksanakan melalui sinergi aktif bersama perangkat desa. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, seluruh kegiatan didukung secara penuh oleh aparatur desa dan lembaga lokal. Kolaborasi ini menjadi pondasi kuat yang memastikan bahwa setiap program yang dilaksanakan tidak hanya tepat sasaran, namun juga berkelanjutan.

Perangkat desa turut terlibat dalam pembukaan program, pemberian arahan, serta pelibatan langsung dalam kegiatan yang bersifat edukatif dan sosial. Mahasiswa mendapatkan ruang terbuka untuk berinovasi, sementara pihak desa memberikan masukan serta mengarahkan program agar tetap sejalan dengan visi pembangunan desa.

Salah satu program yang sudah terlaksana pada minggu ini dan mendapat perhatian besar dari masyarakat adalah kegiatan sosialisasi penggunaan obat yang benar pada ibu hamil, yang dilaksanakan dengan menggandeng kader Posyandu Desa Harjomulyo. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya pengetahuan masyarakat, khususnya ibu hamil, tentang risiko penggunaan obat tanpa pengawasan medis.

Sosialisasi ini memuat materi tentang klasifikasi obat, risiko efek samping, pentingnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, serta pengetahuan umum terkait kehamilan sehat.

Materi disampaikan secara komunikatif, dengan media visual agar mudah dipahami oleh peserta.

Respon masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif. Para peserta aktif bertanya, berdiskusi, dan membagikan pengalaman pribadi yang memperkaya jalannya sesi. Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman signifikan mengenai topik kesehatan kehamilan dan penggunaan obat yang tepat. Kader posyandu juga menyambut baik program ini karena sejalan dengan misi mereka dalam menjaga kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas.

Tema H.E.B.A.T bukan sekadar slogan, tetapi menjadi prinsip dasar pelaksanaan program KKNK 50 di Desa Harjomulyo. Melalui berbagai kegiatan mulai dari edukasi agrikultur, pelatihan ternak skala rumah tangga, hingga penyuluhan kesehatan. Mahasiswa berupaya menjawab tantangan desa secara holistik. Keterlibatan masyarakat dan kolaborasi antar sektor menjadi kekuatan utama dalam menciptakan program yang tidak berhenti saat KKN usai.

Pembangunan desa tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan. Maka dari itu, keberpihakan pada kesehatan masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti ibu hamil, menjadi bentuk keberlanjutan sosial dari program ini. Desa Harjomulyo tidak hanya bertumbuh secara ekonomi, tetapi juga dalam kualitas hidup dan kesadaran kolektif.

Kegiatan KKNK 50 di Desa Harjomulyo menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu memberikan kontribusi  nyata melalui pendekatan yang inklusif dan kontekstual. Dengan membangun sinergi bersama perangkat desa dan menggandeng lembaga lokal seperti Posyandu, program-program yang dijalankan tidak hanya berdampak langsung, tetapi juga menciptakan ruang dialog dan perubahan yang berkelanjutan. Diharapkan semangat Desa H.E.B.A.T dapat terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan sosial yang merata.

sumber: KKN KOLABORATIF 50 SILO, Desa Harjomulyo